PALU, sportz.id – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulteng disinyalir akan mengambil alih anggaran hibah KONI Sulteng.
Sinyalemen tersebut semakin menguat ketika Dispora Sulteng melakukan studi banding ke Pemerintah Provinsi Sulsel terkait dana hibah Dispora Sulsel ke KONI Sulsel. Di sana, dana hibah KONI Sulsel diambil alih Dispora Sulsel sejak tahun 2019.
Disamping itu juga, beberapa kegiatan Dispora dengan cabor, menyebut Dispora akan mengambil alih hibah KONI ke cabor.
Hal ini membuat gerah induk cabang olahraga berhimpun di KONI Sulteng. Ketua Umum IMI Sulteng Helmy Umar SE mengatakan, menolak jika itu dilakukan Dispora Sulteng.
“Aturan dari mana sehingga Dispora harus mengambil alih kewenangan KONI termasuk anggaran,” kata Helmy.
Menurut Helmy, UU 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan, mengamanatkan KONI melaksanakan pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi di tingkat nasional dan daerah. Atas dasar ini, seharusnya Dispora memahami peran tugas dan wewenang KONI.
Disamping itu juga, KONI selaku komite olahraga satu-satunya di Indonesia adalah induk dari semua cabang olahraga. KONI dibentuk oleh induk olahraga dikelola secara profesional oleh pengurus yang memiliki kompetensi keolahragaan.
Menurut Helmy, dalam pasal 36 hingga 41 UU Keolahragaan sangat jelas mengatur tentang tugas dan wewenang KONI.
Olehnya, sebaiknya Dispora tidak mencontoh daerah yang olahraga tidak berkembang misal Sulsel. “Pra PON 2024 saja, balap motor tidak ikut padahal atlet balap motornya itu juara-juara,” kata Helmy.
Kasus lain kata Helmy, di provinsi Jambi yang tidak bisa mencairkan anggaran ke cabor-cabor karena anggaran hibah KONI dikelola Dispora. “Kalau itu terjadi, olahraga di Sulteng makin suram. Apa yang diharapkan Gubernur sulit terwujud Sulteng Emas,” kata Helmy.
Lebih baik Helmy menyarankan Dispora studi banding ke Provinsi Jawa Barat, karena Jawa Barat berhasil meraih juara umum dua kali berturut-turut dari PON XIX-2016 dan PON XXI-2021 Papua.
“Mengapa di Jawa Barat berhasil meraih prestasi juara umum PON. Selain anggaran besar ditopang perda, pemerintahnya mendukung KONI mengelola anggaran untuk cabor-cabor,” kata Helmy.
Menurut Helmy aneh jika tiba-tiba Dispora Sulteng merencanakan mengambil alih dana hibah KONI Sulteng. Pasalnya progress capaian prestasi olahraga di Sulteng ini menanjak berkat kerja keras semua cabor dan tentunya dukungan dari Ketua Umum KONI Sulteng. Apalagi PON 2024 ini, Provinsi Sulteng bisa mengirimkan atlet dan cabor paling banyak selama PON.
“Tentunya ini prestasi tersendiri bagi pemerintah provinsi Sulteng. Tapi aneh jika itu tidak didukung,” kata Helmy.
Sementara itu Kadispora Provinsi Sulteng Drs Irvan Aryanto, tak menampik jika sinyalemen itu benar. Dia berharap pengelolaan olahraga termasuk anggaran semakin baik.
“Oleh karena itu, ada rencana kmi menggelar forum koordinasi untuk tindak lanjut UU 11/2022,” kata Irvan singkat. (bar)