Aceh, sportZet – Manajemen pembinaan olahraga prestasi di Sulawesi Tengah harus semakin maju.
Tidak bisa hanya mengandalkan biaya mandiri dari pelatih atau orang tua, apalagi jika menyangkut prestasi nasional sampai ke PON.
Pelatih sepak takraw putri PON Sulteng, Sandrina Like Kaliey mengaku, sejak 2012 hingga saat ini berkorban untuk daerah.
Sandrina membina atlet muda dengan menyediakan fasilitas rumahnya sebagai tempat tinggal beserta konsumsi dan transport. Melatih atlet takraw dari tidak tahu menendang bola hingga siap pakai di PON.
Pembinaan yang konsisten membuktikan prestasi atlet sepak takraw putri tidak pernah putus sejak PON 2012 Riau hingga PON 2024 Aceh Medan.
Sandrina selalu mempersembahkan medali, meskipun perunggu.
“Walaupun hanya perunggu hasil tangan sendiri, atlet jadi dari club saya sendiri,” ujar Sandrina.
Sandrina mengatakan, prestasi sepak takraw bisa semakin maju. Asalkan Pemda Provinsi Sulteng peduli dengan memberikan uang pembinaan rutin tiap tahun.
Sedangkan tidak ada uang pembinaan bisa perunggu apalagi jika ada uang pembinaan.
“PON berikut bisa lagi mendapatkan medali tapi sudah bisa diperhatikan diberikan uang pembinaan kepada atlet yang dapat medali biar hanya sebulan Rp1 juta, maka mereka akan lebih semangat lagi untuk memberikan yang terbaik,” ujar Sandrina.
Sama halnya seperti Sulteng Emas, yang diberikan uang pembinaan tiap bulannya secara rutin.
