“Jadi saya sepakat dengan peta jalan ini. Mungkin memang sekarang yang harus difokuskan kepada industri olahraganya. Dan industri olahraganya lebih kepada apparel (pakaian) karena apparel lokal sudah sangat baik,” sambungnya.
Lebih lanjut, Menpora Dito mengatakan bahwa apa yang dilakukan Kadin sejalan dengan semangat Kemenpora yang sangat serius dan berkomitmen untuk membuat ekosistem industri olahraga lebih bersahabat dan juga lebih berpihak kepada dunia usaha.
“Apa yang Kadin lakukan hari ini salah satunya sudah disetujui Presiden yaitu merenovasi sebanyak 23 stadion di Indonesia yang berkapasitas di atas 20.000 penonton. Namun sebelum direnovasi harus ada komitmen dari Pemda untuk diserahkan kepada pihak swasta agar stadion itu lebih hidup dan bisa dikelola secara profesional,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menpora Dito juga menyampaikan bahwa, pemerintah rencananya akan meluncurkan Pelayanan Satu Pintu Perizinan Kegiatan Seni dan Olahraga.
“Pelayanan satu pintu tersebut nantinya berkolaborasi antara Kemenko Marves, Mabes Polri, Kemenpora dan Kemenparekraf. Dan kalau ada kegiatan olahraga perizinannya bisa melalui aplikasi. Jadi ini akan menjadi transparan, akuntabel dan lebih cepat,” jelasnya.
“Selain itu, kami di Kemenpora juga sudah memiliki Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan yang berdiri sejak tahun 2018. Lembaga ini akan saya dorong agar bisa ikut serta di ekosistem industri olahraga.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa, dengan adanya perkembangan zaman maka olahraga tidak hanya memiliki fungsi prestasi tapi juga bertransformasi menjadi sektor industri yang signifikan.