Palu, sportZet – Lembaga KONI masih semakin sebagai marwah olahraga. KONI pada era Menpora Dito Airiotedjo ini sedang “digembosi” begitu kuatnya melalui sejumlah aturan yang saling tumpah tindih.
Sama halnya di Palu, KONI Sulteng juga sering menjadi incaran bahan untuk “dikuliti”. Tapi yang menjadi topik bukan program kerjanya. Menjadi lucu yang dibahas mengenai sisi kekuasaannya.
Topik ter “hot” ialah isu pergantian Sekum KONI Sulteng, meski itu belum terjadi. Akan tetapi asapnya sudah membuat sesak nafas, meskipun apinya belum terlihat.
Berbicara sosok Nizar Rahmatu, soal indikator prestasi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengakui sosok Nizar Rahmatu Ketua Umum KONI Sulteng sosok terhebat dimilikinya.
Penasbihan itu disampaikan Cudi saat pelantikan FORKI Sulteng di Hotel Sutan Raja, belum lama ini yang dihadiri Ketua Umum PB FORKI Marsekal TNI (Purn) Dr. (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.P.
“Dialah Ketua KONI yang berhasil meraih medali terbanyak,” kata Cudy.
Prestasi itu melanjutkan jejak langkah sang pionir olahraga dari timur Nizar Rahmatu dari PON XX-2021 Papua dengan meraih 12 medali menjadi 35 medali pada PON XXI-2024 Aceh-Sumut.

Nizar Rahmatu mengatakan, kritikan kepada lembaga KONI sangat perlu karena itu menjadi bagian dari pengawasan masyarakat.
Pun dia sendiri terbuka atas kritikan itu asalkan tujuannya baik.
“Kritikan itu penting sebagai bentuk pengawasan masyarakat,” ujar Nizar.
Namun, ia menambahkan bahwa kritik sebaiknya fokus pada hal-hal substantif, seperti perda olahraga, desain olahraga daerah, dan langkah-langkah strategis menuju PON 2028.