Menurut Umang, dari 13 kabupaten dan kota dan 52 Zona, AAC 2024 di Sigi yang terpaksa tidak digelar. Kabupaten lain cukup mudah mendapatkan perizinan bahkan didukung.
“Kami memohon maaf sebesar besarnya kepada masyarakat Sigi karena tidak bisa mendapatkan izin,’ kata Umang.
Sementara mantan Sekum Asprov PSSI Sulteng Kasmudin Kasim yang turut hadir mengatakan AAC 2024 ini harus didukung banyak pihak.
Karena instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional itu digalakkan sepak bola dari desa.
“Seharusnya pemerintah mendukung karena sepak bola ini ada instruksi presiden,” ujar Kasmudin. (bar)