PALU, sportz.id – Prestasi atlet-atlet dayung Sulteng merosot tajam pada gelaran Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVI-2023 di Palembang Sumatera Selatan. Dayung menyumbang 1 perak pada PON Pelajar di Indonesia ini.
Merosotnya prestasi cabor dayung ini harus disikapi serius dan peringatan dini bagi Pemerintah Provinsi Sulteng, khususnya Dispora dan KONI dalam membina atlet junior dayung. Pasalnya dayung adalah cabor unggulan Sulteng yang konsisten memberikan medali baik level PON mampun junior.
Dispora berperan dalam membibit dan menyiapkan atlet muda, sementara PODSI dan KONI berperan dalam membina atlet junior dayung non PPLP/SKO.
Prestasi pada level POPNAS atau PON Pelajar, memberikan gambaran bakal suram prestasi dayung Sulteng pada masa akan datang. Sangat jauh dari capaian POPNAS 2019, Sulteng berhasil mendapatkan 2 emas dan meraih 2 emas 1 perak dan 1 perunggu pada Kejurnas PPLP 2019.
Hanes Dayon Auna, pelatih dayung Sulteng, mengatakan ketidakmampuan pedayung junior Sulteng meraih medali emas karena banyak faktor. Faktor utama yaitu tiada fasilitas perahu rowing.
“Satu pun perahu rowing di PPLP kita tidak punya, bagaimana mau bicara prestasi. Ini dapat perak pun sudah luar biasa diukur dari progress latihan.”
“Target emas meleset di perak bukan karena tidak mampu, kualitas kita mumpuni, buktinya DKI kita singkirkan yang juara Kejurnas Junior baru baru ini. Tapi karena faktor jam terbang kurang, kita kalah atas tuan rumah Sumsel dengan catatan waktu beda 1 detik,” ujar Hanes.
