Sandrina Kaliey, Generasi Putri Pertama Sepak Takraw dan Voli Pantai Sulawesi Tengah, Hingga Melatih Asian Games 2014 Korea Selatan

Karir Sandrina sebagai atlet voli pantai sampai PON 2000, Sandrina lebih menekuni sepak takraw. Cabang olahraga ini, ia bisa bekembang dan mempopulerkan namanya pada kancah timnas sepak takraw Indonesia pada masanya.  Suami Jani Mamangkey (almarhum) ini mewakili Sulteng pada iven tiga kali PON yaitu PON 1993, 1996 dan PON 2000.

Bermain cemerlang sepanjang  ajang sepak takraw nasional, Sandrina dilirik pelatih pelatnas sebagai atlet nasional. Sandrina menjadi smash andalan timnas. Sandrina melangkah maju lebih jauh le iven internasional. Awalnya mengikuti SEA Games 1997 di Jakarta, dan kemudian Asian Games  Sepak Takraw Hiroshima Jepang tahun 1997. Asian Games 1998 di Thailand. Kejuaraan sepak takraw internasional King’s Cup di Thailand, Sandrina membela timnas tiga kali dari 1997, 1998 dan 2001.

Bersama Sandrina, takraw putri Sulteng Generasi pertama yaitu Riantowe, Yetrine dan Yenirce Maroangi, sedangkan pelatih Eddy Lateka.

“Kita kan ada basic main di voli, jadi kita bisa main di takraw. Posisi saya smash,” ujar Sandrina.

Setelah gantung sepatu usai mengikuti SEA Games 2001, Sandrina mulai menekuni karir pelatih sepak takraw putri. Sandrina oleh PB PSTI ditunjuk pelatih timnas takraw putri. Karir pelatih internasional Sandrina dimulai tahun 2008 menjadi pelatih Asian Beach Games 2008 di Bali, Asian Indoor Macao 2007, SEA Games 2013 di Myanmar, Asian Beach games 2014 Thailand , Asian Games 2014 Korea Selatan, SEA Games 2015 di Singapura, Super Series 2014 di Malaysia dan Super Series 2015 di Korea Selatan, serta Asian University Indonesia 2017 di Indonesia.

Sepanjang karirnya melatih timnas, Sandrina memilih putri Sulteng membela timnas  pada iven SEA Games, Super Series dan Asian Games, termasuk Chikita dan Widya. “Karena mereka saya latih dan saya tahu permainan mereka,” kata Sandrina.

SEA Games 2013 di Myanmar, pelatih dan atlet timnas mengikuti character building. Sandrina mengikuti character building pembinaan Kopassus TNI AD. Bekal itu ia bawa melatih atlet sepak takraw putri Sulteng pada PON 2012 di Riau, PON 2016 di Jawa Barat dan PON 2021 di Papua dan kini PON 2024 Aceh Sumatera Utara. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *