Palu, sportZ.id – Berbagai terobosan dilakukan SMANOR Tadulako Palu meraih prestasi olahraga Sulteng. Salah satunya terobosan yang dilakukan yaitu membuka kelas non asrama.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMANOR Tadulako Palu Muh Warsita SPd MPd mengatakan, SMANOR Tadulako membuka kelas non asrama dikhususkan untuk pelajar yang sedang mengikuti pemusalatan latihan daerah (Pulstada) dan latihan di luar daerah.
“Banyak atlet kita ini kasian yang karena dia dipanggil pelatda atau pelatnas sehingga mengorbankan pendidikannya. Lahirnya SMANOR ini untuk menyelamatkan sekolahnya para atlet,” kata Warsita.
Di SMANOR, memiliki pembelajaran menggunakan modul khusus dan online kepada siswa yang sedang latihan. Dengan demikian, antara pendidikan akademiknya serta prestasi olahraga bisa dicapai keduanya.
Saat ini dua siswa SMANOR yang mengikuti latihan di luar daerah yaitu Valent Kurniawan dan Cindana. Keduanya dari cabor renang. Karena sekolahnya tercatat di Palu, kedua atlet ini membawa nama Sulteng atau SMANOR Palu dalam event apapun.
“Ini keuntungannya SMANOR membuka cabor non asrama. Mereka tetap tercatat sebagai atlet Sulteng. Sementara kalau sekolah di luar daerah kemungkinan besar akan membawa nama sekolahnya dan daerah lain,” kata Warsita.
Dengan akan dibukanya cabor non asrama, kuota siswa SMANOR akan bertambah dari 72 kuota, namun tidak mengganggu 72 kuota yang dibiayai daerah.