Jika ditemukan review maka itu terletak pada ketidak pahaman cabor tentang laporan pertanggungjawaban.
“Solusinya, diperkuat cabornya, peran KONI nya agar prestasi olahraga semakin baik. Bukan justru sebaliknya, seolah-olah KONInya tidak beres,” kata Helmy.
Menurut Helmy, sosialisasi tentang UU Keolahragaan harusnya itu memperkuat peran KONI selaku induk olahraga prestasi.
KONI Sulteng telah membuktikan gairah semangat keolahragaan meningkat sejak dipegang Nizar Rahmatu, meraih medali terbanyak PON Papua serta meloloskan atlet dan cabor terbanyak PON pada PON 2024. Dengan prestasi semakin baik, seharusnya Dispora memberikan dukungan lebih termasuk anggaran.
“Makanya banyak cabor tidak hadir karena Dispora bukan mendukung KONI Sulteng tetapi malah mengamputasi KONI, padahal KONI itu mitra Dispora,” kata Helmy. (Bar)