Sportz.id – Pembinaan prestasi olahraga Sulawesi Tengah kembali ke pola lama. Program latihan tidak jelas dan asal-asalan. Sampai dengan saat ini, Provinsi Sulteng belum menggelar pemusatan latihan daerah (Puslatda) atau training center (TC) persiapan PON 2024.
Padahal Provinsi terdekat Gorontalo dan Sulawesi Utara, telah menggelar Puslatda sejak awal tahun. Apalagi Jatim, Jabar yang prestasi olahraganya berada di level puncak, telah menggelar Puslatda sejak Pra PON.
Sementara di Sulteng, jangankan Puslatda, untuk biaya konsumsi makan atau transport untuk atlet yang TC mandiri pun tidak ada. Sungguh miris terhina atlet Sulteng yang membawa nama daerah berjuang dengan keringat dan darah namun mendapat ludah. Bahkan ada cabor yang patungan TC mandiri dari biaya pribadi pelatih dan atlet sendiri.
Untungnya cabor-cabor yang punya modal menggelar TC dengan biaya mandiri yang sumbernya dari Ketua Pengprov. Itupun hanya sebatas transport dan konsumsi. Sementara hal-hal lain menyangkut program dan latihan seperti peralatan jelas menunggu anggaran dari KONI.
Sampai dengan saat ini pun, nyatanya dana Hibah KONI belum cair sejak triwulan I. Keterlembatan dana pencairan dana hibah terkendala proses adminsitrasi di Dispora.
Direks KONI Sulteng Muhammad Warsita membenarkan anggaran Hibah KONI Sulteng belum cair.
“Puslatda PON belum ada tanda-tanda dilaksanakan. Oleh KONI Sulteng sudah melaksanakan beberapa kali rapat sudah sangat jelas, bawa semakin cepat dana digelontorkan semakin cepat puslatda dilaksanakan,” ujar Warsita.
“Masalahnya dana HIBAH KONI Sulteng yang melekat di Dispora masih digantung dan tergantung, Januari hingga Maret tidak ada hal-hal positif dilakukan terkait pembinaan,” ujar Warsita.
Menanggapi hal ini, sejumlah cabor pun pesimis jika Sulteng Emas 2014 tercapai. Menargetkan 10 emas tanpa program latihan jelas hal yang mustahil bin ajaib.
Sementara kadispora Sulteng Irvan Aryanto juga membenarkan anggaran hibah KONI Sulteng belum bisa cair karena ada yang perlu diperbaiki.