PALU, sportz.id – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemuda dan Olahraga 2023 menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya pemerintah daerah memprioritaskan olahraga dalam capaian kinerja daerah serta menetapkan Desain Olahraga Daerah (DOD).
Rakornas berlangsung di Jakarta International Velodrome, Jumat (8/9) sore dibuka Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Rakornas dihadiri Kadispora Sulteng Drs Irvan Aryanto MSi, Sekdispora Sulteng Alfina A Deu, SKM MSi serta Kadispora di daerah.
Rakornas ini mengusung tema: Pemuda Tangguh, Olahraga Maju. Pertemuan tatap muka ini kuga bagian dari puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-40 tahun 2023 yang selalu diperingati pada 9 September setiap tahunnya. (bar)
Rakornas Pemuda dan Olahraga menghasilkan sejumlah rekomendasi:
KEOLAHRAGAAN
1. Perubahan mindset pemerintah daerah untuk memprioritaskan olahraga dalam target capaian kinerja daerah serta menetapkan Desain Olahraga Daerah disesuaikan dengan kebutuhan dan keunggulan daerah.
2. Penyediaan sarana dan prasarana termasuk ruang terbuka sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat berolahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran Masyarakat yang nantinya akan meningkatkan prestasi olahraga.
3. Dukungan pihak swasta terhadap pembangunan olahraga secara massif dan berkelanjutan serta peningkatan prestasi olahraga.
4. Pembinaan atlet usia dini secara berjenjang dan berkesinambungan, melalui identifikasi bakat, pembinaan usia dini, pembinaan usia muda hingga elit atlet.
5. Mendorong Kemendikbud Ristek untuk menyusun kurikulum khusus bagi atlet agar para atlet dapat fokus berlatih dengan tidak kehilangan Pendidikan akademis.
6. Optimalisasi/Peningkatan identifikasi bakat dan performa atlet melalui pengukuran yang tepat dan berkesinambungan untuk menyiapkan atlet berprestasi di kancah nasional dan internasional.
7. Pembinaan atlet secara berkesinambungan dan jangka panjang salah satunya melalui pembangunan sport center di cibubur dan karang anyar (difabel) dalam rangka menyiapkan atlet – atlet yang akan berlaga dan berprestasi di Olimpiade Los Angeles 2028 dan Brisbane 2032.
8. Pemanfaatan mekanisme dan sistem digital melalui kawal PORA dan whistle blowing sistem guna melakukan pemantauan implementasi program Kemenpora oleh masyarakat dan pegawai internal Kemenpora sendiri.
9. Pengemasan olahraga yang lebih baik untuk mendorong meningkatnya sport industri di Indonesia, salah satunya melalui sport tourism guna meningkatkan budaya masyarakat berolahraga dan meningkatkan perekonomian daerah setempat.
10. Pencegahan tindak pidana korupsi secara berkelanjutan melalui pendampingan dan pembinaan dalam implementasi program dan kegiatan agar value (nilai) baik yang diberikan kepada pemuda dan olahraga dapat tersampaikan dan diimplementasikan dengan baik.
11. Transparansi, akuntabel, pemanfaatan digitalisasi dalam pengawasan pelayanan pemuda dan olahraga agar tidak terjadi penyelewengan anggaran.