Palu, sportz.id – Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) bersama KONI Pusat menyosialisasikan anti doping di Provinsi Sulteng. Acara ini digelar di Hotel Swiss Bel Palu, Selasa (12/9/2023).
Kegiatan ini dibuka Ketua Umum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu SSos AIFO. Dalam sambutannya, Nizar Rahmatu mengatakan anti zat-zat anti doping perlu diketahui semua olahragawan baik itu pelatih atlet dan pengurus, agar tidak terjerumus doping.
Namun menurut Nizar, kunci prestasi rumusnya pada hormon kebahagiaan yang disebut hormon endorfin.
“Kuncinya untuk membangkitkan hormon endorfin itu senang bahagia, jangan stress. Tidak perlu pakai doping segala. Untungnya di Sulteng ini bersih semua atletnya,” ujar Nizar Rahmatu.
Soal doping ini, menurut Nizar pernah merugikan provinsi Sulteng pada PON 2016 di Riau. Karena proses sidang dan tes yang lama terkait skandal doping Mualipi atlet Jateng yang meraih emas, Binaragawan Sulteng Jefry Wuaten terpaksa perak. Padahal Jefry Wuaten bisa ditingkatkan statusnya peraih emas.
Proses yang lama ini menurut Nizar, harus diperbaiki agar tidak merugikan provinsi lain.
Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Anti-Doping di Provinsi Sulawesi Tengah diikuti 70 peserta, diikuti atlet pelatih dan cabor yang persiapan Pra PON 2024 dan lolos PON 2024.
IADO menghadirkan narasumber Suryo Agung Wibowo Ketua Tim Bidang Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan Kemenpora, Wakil Ketua Bidang Sport Science & IPTEK KONI Dr. E. Taru Guritna, M.Si dan Wakil Ketua Bidang Rencana Anggaran KONI Drs. Twisyono MM, Direktur Intelijen & Investigasi IADO Kol. Purn. Suharyanto dan Direktur Edukasi IADO Natasha Marcelina, S.Pd., SM, MA. (bar)