Palu, sporttZet – Sejarah olahraga Suleng ditulis dalam tinta emas oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura pada PON XXI-2024 Aceh-Sumatera Utara.
Berangkat dari histori masa kecil Bung Cudi era 1950-an melihat terbentuknya Provinsi Sulteng melalui peran dari pejuang olahraga, kini di penghujung karirnya Cudi mampu mewujudkan tujuan hidupnya olahraga bukan sekadar alat perjuangan tapi kebanggaan.
PON XXI-2024 membuktikan Sulteng berjaya. Ketika PON 1957 di Sulsel, Sulteng ikut pertama kali PON meski tanpa medali, berlanjut PON 1961 di Bandung dengan 1 medali perak hingga PON XX-2021 Papua, Sulteng selalu berada di papan bawah. Bahkan sering kali menjadi juru kunci.
Di eranya Cudi, Sulteng naik level. 67 tahun menanti, atlet Sulteng akhirnya bangkit dari ketertinggalan. Atlet Sulteng bangga ketika nama provinsinya disebut. Sulteng berada di urutan ke-18 dari 39 provinsi atau 21 Provinsi di Indonesia dibawah Sulteng.
Meskipun Cudi sendiri sering menargetkan papan atas atau 10 besar, PON 2024 Sulteng membuktikan bisa. Perjuangan tinggal selangkah lagi menuju papan atas.
Ashar Yahya, menyebut Cudi sebagai sang Maestro Olahraga. Tagline Sulteng Emas bukan hanya simbol semata. Melainkan semangat kejayaan olahraga tergambar dari Sulteng Emas.
“Mengisi pembangunan bukan hanya fiskal saja, tapi olahraga itu jadi satu bagian dari instrumen pembangunan. Itu sering disebut bung Cudi. Negara-negara maju itu berkembang olahraganya seperti Cina, Korea Selatan, Jepang. Itulah yang tergambar dari pikiran bapak olahraga Kita Rusdy Mastura melalui Sulteng Emas,” kata Ashar yang juga Sekretaris Umum PSTI Sulteng.