Palu, sportZ.id – Klub sepak bola atau klub dari cabang olahraga lain dituntut profesional jika mewakili klub maupun nama daerah pada kejuaraan seri sampai tingkat nasional. Terlebih soal Piala Soeratin, kompetisi sepak bola junior yang tiap tahun selalu ada saja klub yang terlantar jika berangkat ke seri nasional.
Hal ini ditegaskan pemerhati olahraga Muhammad Warsita SPd MPd terkait regulasi Piala Soeratin harus dipermatang untuk menghindari pemain maupun yang terlantar demi nama baik daerah.
Muhammad Warsita yang juga Direktur Eksekutif KONI Sulteng mengimbau Asprov PSSI bisa mencontoh pelaksanaan Gala Siswa Indonesia (GSI).
Menurutnya, Dinamika yang berkembang saat ini bahwa animo masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga, khususnya Sepak Bola mengalami perkembangan yang sangat positif. Perkembangan tersebut dimulai dari Kejuaraan Sepak bola tingkat usia dini, tingkat pelajar sampai dengan tingkat umum dan dewasa. Dari jenjang Kecamatan, kabupaten kota, provinsi dan tingkat nasional bahkan tingkat Internasional.
“Kejuaraan atau pertandingan yang dapat kita contohi adalah pelaksanaan Gala Siswa Indonesia (GSI) SMP, dimana seluruh biaya disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kementerian Pendidikan RI dengan regulasi yang jelas. Dengan adanya regulasi tersebut, tidak ada lagi terdengar dan viral di media sosial adanya klub yang terbengkalai atau terlantar di seri nasional,” tambah Warsita.
Diketahui, kejuaraan Piala Soeratin Seri Nasional musim 2023/2024 di Surabaya Provinsi Jawa Timur menyisakan wakil Sulteng hanya sanggup bertahan di babak Perdelapan final atau 16 Besar adalah Persipal Palu U17. Sedangkan Putra Lore U15 gagal di penyisihan grup.
Klub yang dinilai profesional ialah Persipal yang sudah siap dana dari penyisihan di Provinsi hingga mewakili Sulteng ke seri nasional.
Klub yang memaksa berangkat ialah Putra Lore U15, nyaris tak berangkat karena terbentur soal pendanaan. Nah ketika hendak pulang, terbentur di biaya hingga akhirnya menimbulkan keresahan bahkan sampai fitnah.
Selain dua tim tersebut, SSB Danau Poso U13 yang harusnya jadi peserta Piala Soeratin Nasional kategori usia 13 tahun membatalkan keberangkatannya karena sama sekali tak punya biaya.