sportz.id – Kucuran anggaran peralatan cabang olahraga yang digunakan untuk PON XXI-2024 Aceh-Sumatera, berbanding terbalik dengan cabor unggulan yang berpotensi meraih medali emas untuk Sulteng.
Hasil dari verifikasi dana Hibah KONI yang dibentuk Tim Dispora Sulteng, justru menganggarkan lebih besar beberapa cabor yang tidak masuk kategori unggulan medali emas. Verifikasi ini dilakukan pada Maret 2024 dengan mengundang cabor tanpa melibatkan KONI.
Misalnya cabor menembak mendapatkan anggaran sampai Rp700 juta lebih. Track record menembak tidak mendapatkan medali pada PON 2021.
Kemudian paralayang mendapatkan anggaran sampai Rp1,2 miliar. Paralayang pada PON 2021 berhasil meraih medali perunggu, yang memecahkan rekor bagi paralayang Sulteng meraih medali pertama kalinya sepanjang ikut PON.
Sementara Gateball yang justru masuk kategori cabor unggulan potensi emas hanya diberi anggaran Rp87 juta. Padahal gateball meraih medali emas kejuaraan nasional Babak Kualifikasi PON 2023 dan meraih medali emas sepanjang Kejurnas 2022 hingga 2023.
Cabor unggulan emas yang mendapatkan anggaran kecil yaitu atletik dan kick boxing. Atletik diberikan anggaran Rp160 juta lebih, sementara kick boxing hanya Rp99 juta. Kedua cabor unggulan ini masuk kategori emas berdasarkan grade KONI Sulteng.
Malah cabor anggar yang tidak memiliki record medali mendapatkan anggaran Rp198 juta lebih tinggi daripada atletik dan kick boxing.