Palu – sport-Z – Salah satu atlet sepak takraw putri terbaik yang dimiliki Sulawesi Tengah, Mauren N. Ngkeri, diberhentikan status honorer dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulteng sejak April 2024.
Pemecatan ini menimbulkan kekecewaan mendalam, terutama dari pelatihnya, Sandrina L Kaliey.
Mauren sendiri merupakan salah satu atlet yang berprestasi. Pada PON sebelumnya tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara, ia berhasil menyumbangkan dua medali perunggu untuk Sulawesi Tengah.
Ia menyayangkan bagaimana seorang atlet yang telah dibina dari nol, dari tidak tahu cara menendang hingga berhasil mencetak prestasi nasional, justru disia-siakan oleh daerah.
“Yang rugi itu daerah. Dia anak binaan yang sudah matang, seharusnya dijaga untuk PON mendatang. Mauren ini paling senior diantara rekannya senior yang tidak bisa bertanding PON 2028 karena usia,” ungkapnya Kamis (24/4/2025) di kantornya.
Ia bahkan rela menunda kelulusannya demi mengikuti berbagai kejuaraan seperti PON dan Pomnas, hingga akhirnya mahasiswi Untad ini berhasil diwisuda tahun 2024.
Namun kini, nasib berkata lain. Untuk bertahan hidup, Mauren terpaksa bekerja di sebuah toko pakaian setelah diberhentikan dari Dispora. Pekerjaan barunya ini mengganggu kesinambungan latihannya sebagai atlet yang dipersiapkan mengikuti PON 2028 NTT-NTB.
“Atlet juga ingin hidup. Tidak mungkin kita tahan (keluar daerah,red). Kita sedang berbicara soal masa depan dan keberlanjutan prestasi daerah,” tambah Sandrina yang pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia Sepak Takraw di ajang Kings Cup, SEA Games dan Asian Games ini.